SI PUTIH DARI TANAH PAPUA
Micropechis Ikaheka
Jika kamu bukan orang Asli Papua dan
ditanya begini “apa yang kamu ketahui tentang Pulau Papua?” Dengan
spontan kamu akan menjawab tentang kekayaan alamnya, tempat pariwisatanya,
orang-orangnya yang unik, mungkin juga kamu akan menjawab tentang Persipura atau
tentang burung cenderawasih dan lain-lain.
Tapi, bagaimana kalau saya tanya “apa
kamu tahu apa itu ikaheka?” Kamu pasti binggung dan mungkin bahkan tidak
tahu sama sekali, kecuali kamu pecinta hewan. Ya, hanya pecinta hewan yang tau,
maksud saya pecinta ular…hehehe.
Ikaheka, Ikaheka snake, Papuan
small-eyes snake atau New Guinea ell-snake adalah salah satu ular berbisa yang
paling bahaya di Indonesia dan ular ini hanya dapat dijumpai di pulau Papua dan
sekitarnya.
Micropechis Ikaheka |
Ukuran ular ini kurang dari 2 meter, berwarna coklat atau hitam di bagian kepala dan sekeliling badan berwarna putih. Itulah sebabnya masyarakat di Papua sebut ular ini dengan nama ular putih. Dipanggil New Guinea ell-snake karena si putih ini paling suka di tempat-tempat yang lembab dan basah, seperti tumpukan dedaunan, semak-semak, tumpukan kayu dan bebatuan yang lembab.
Biasanya masyarakat di Papua sangat
menghindari ular ini jika masuk ke hutan untuk berburu ataupun mencari hasil
hutan. Tidak jarang juga ular ini ditemukan di sekitar pekarangan rumah dan
kebun.
Pada dasarnya semua jenis ular akan
menghindar jika bertemu dengan manusia, tidak terkecuali micropechis ikaheka
atau ular putih Papua ini. Tapi, ular putih ini agak agresif, apalagi jika merasa terancam. Jika dalam posisi terancam, ular ini akan menyerang balik.
Gigitan ular ini sangat beracun
hingga menyebabkan cukup banyak kematian di Papua. Jika tidak tertolong dengan cepat,
akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah, gagal pernapasan dan menyebabkan kematian. Yang lebih
parahnya, dokter ahli gigitan ular berbisa di Indonesia, Tri Maharani mengatakan
bahwa sampai sekarang masih belum ada anti racunnya di dunia untuk ular ini.
Salah satu kasus paling heboh karena
gigitan ikaheka ini adalah kasus yang di Raja Ampat. Namanya adalah Anaas yang
berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Tujuan Anaas di Raja Ampat memang untuk
mencari ular putih. Setelah digigit sama ikaheka, 30an menit kemudian Anaas
meninggal karena tidak tertolong.
Micropechis Ikaheka |
Ibu Tri Maharani pun memberikan
anjuran kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak menangkap
ular-ular yang ada di Pulau Papua, terutama si ikaheka ini, karena nyawa
adalah taruhannya.
Oleh karena itu, untuk teman-teman
yang ingin berpergian ke hutan Papua agar hati-hati. Alangkah baiknya jika ingin
berpergian ke hutan Papua agar menggunakan
celana Panjang, sarung tangan dan sepatu untuk mengantisipasi si ikaheka
(ular putih) ini. Safety first, right!?
Sedikit saran dari saya, jika kebetulan kalian bertemu dengan si putih ini dan kalian merasa terancam, alangkah baiknya dimusnahkan saja si putih itu, agar kalian tidak menjadi tumbal. Ingat pepatah “membunuh atau dibunuh?” (Kill or Killed) Ya, itu maksudnya. Dalam kasus ini, lebih baik membunuh daripada dibunuh kan! hihihi. Tapi jika teman-teman merasa tidak terancam ya dihindari saja, toh mereka pun kalau bertemu manusia akan berusaha menghindar juga. Ohiya, mangsa favorit si putih ini adalah tikus.
Jika ada dari teman-teman yang punya
pengalam bertemu dengan ikaheka (ular putih Papua), teman-teman bisa ceritakan
di kolom komentar. Ataupun ada informasi yang saya lewatkan tentang ular putih
ini, tolong kalian tambahkan.
Terimakasih sudah mau membaca tulisan ala kadarnya ini, akhir kata Peace & God Bless…!! :)
2. id.quora.com
3. id.wikipedia.org
Mantap pak Mel terimakasih ilmunya si putih snake west Papua π
BalasHapus@Gad 3u siap... :)
HapusAlam Papua flora dan faunanya,
BalasHapusLuar biasa .
Semangat Buat Dix Melson. π
Selalu berkarya.
@Edo...siap abang ππΎππΎπ
HapusYg hitam saja sa takut apalagi putih, ular seee
BalasHapus@Anius Belau...
HapusAhh, gimiee π